Ulasan Novel "Laut Bercerita"
Judul buku : Laut Bercerita
Penulis : Leila S.Chudori
Penerbit : KPG (Keperpustakaan Popular Gramedia)
Tahun terbit : 2017
Halaman : 379
Laut bercerita adalah novel karya penulis indonesia yaitu Leila Chudori. Novel ini
mengangkat banyak tema seperti, persahabatan, percintaan, pengorbanan,
kekeluargaan, dan kekejaman. Bahkan novel ini berani mengangkat latar 1998 yaitu era reformasi pergantian orde baru yang mana hal tersebut kurang lazim dibicarakan dikalangan masyarakat indonesia karena peristiwa tersebut mengurai banyak air mata. Setelah 3 tahun terbit novel ini mendapat penghargaan SEA WRITE AWARD dan juga sampai diadaptasi kedalam film pendek berdurasi 30 menit.
Sinopsis
Novel ini menceritakan tentang kisah Biru Laut sebagai karakter utama. Laut
merupakan seorang mahasiswa sastra inggris di UGM YOGYAKARTA. Ia sangat
menekuni bidang sastra tersebut, namun tak hanya fokus pada kuliahannya saja ia
juga mengikuti organisasi yang ada, yaitu winatra. Dalam organisasi tersebut Laut
dan teman temannya melakukan beberapa aksi atau gerakan membela rakyat
yang haknya diambil oleh pemerintah. Bahkan saking fokusnya mereka melakukan aksi tersebut, mereka rela mengsampingkan tugas dan hiruk pikuk dunia perkuliahannya. Selama melakukan aksi tersebut satu persatu dari mereka mulai menghilang entah kemana. Laut pun mulai menghilang, namun dari sudut pandang Laut kita bisa mengetahui bahwa sebagian dari mereka diculik dan disembunyikan oleh intel-intel. Mereka diinterogasi dan diperlakukan secara tidak manusiawi, seperti disiksa, diinjak, dipukul, digantung dengan satu kaki, diletakan diatas es yang sangat dingin, dan disetrum. Para intel hanya ingin mengetahui satu hal yaitu siapa dalang aktivitas yang mereka lakukan. Setelah berhari hari disiksa lalu mereka ditenggelamkan bersama dengan cerita yang belum sempat ia sampaikan kepada Indonesia.
Tak hanya latar tahun 1998 saja novel ini juga mengambil latar tahun 2000-an yang
mana mengambil tokoh utama yaitu Asmara Jati, adik dari Laut sendiri. Mengisahkan tentang Asmara yang mencoba menguak apa yang terjadi pada kakaknya, juga mendeskripsikan bagaimana kesedihan dan rasa kehilangan yang dirasakan oleh keluarga Laut atas kehilangan dirinya.
Unsur Intrinsik
Tema : Perjuangan
Tokoh dan Penokohan :
- Biru Laut Wibisono, ia merupakan tokoh utama yang sebagai mahasiswa program studi sastra, yang hobi baca.
- Kinan, ia merupakan tokoh yang menceritakan tokoh Laut dalam cerita akan organisasi Winatra danWirasena.
- Asmara, adik Laut yang ingin sekali meyakinkan kedua orang tuanya bahwa kakak Laut tidak akan pulang.
- Bapak dan Ibu, keluarga Laut yang menjadi korban penghilangan paksa anaknya.
- Sunu, Alex, Daniel, Gala, Gusti, Ahmad, Coki dan Naratama, mereka adalah anak anak yang bergabung dalam organisasi Winatra dan Wirasena.
Alur : Campuran (maju-mundur)
Latar :
- Tempat : Yogyakarta, Jawa timur, Jakarta.
- Waktu : Tahun 1990-an dan 2000-an.
- Suasana : Mencekam dan mengharukan.
Sudut pandang : Sudut pandang orang pertama.
Gaya Bahasa : Ada beberapa kata yang sulit dimengerti karena terlalu baku
Amanat : Dalam novel ini mengingatkan kita akan cara agar setiap manusiadapat memanusiakan manusia dalam segala aspek. Dan mengajarkan kita bentuk dari sebuah perjuangan untuk memperjuangkan keadilan habis-habisan, tetap membela kebenaran sekalipun penguasa besar yang harus di lawan dan tidak ada perjuangan yang sia-sia,kebebasan hidup yang kita rasakan saat ini adalah bentuk pengorbananpara pejuang di masa lalu.
Kelebihan Buku :
- Berhasil menceritakan tema historical fiction terbaik.
- Cover novelnya sangat cantik dan memiliki makna yang mendalam. Dengan warna-warna cerah yang disuguhkan dengan pemandangan laut, tapiterdapat kisah yang kelam dibalik keindahan laut teusebut.
- Novel ini dapat dijadikan pelajaran bagi pembacanya, terlebih lagi bagi pelajar,kita jadi dapat sejarah reformasi Indonesia secara tidak langsung.
- Penokohan dengan novel ini sangat detail, kita jadi bisa membayangkan masing-masing karakter dengan visual yang berbeda-beda.
- Dimasukkannya puisi-puisi dalam novel ini membuat para pembacanya menjadi lebih emosional dan menjadi nilai plus untuk novel tersebut.
- Suasana dan visulisasinya sangat tergambarkan dengan nyata, narasitentang bagaimna laut dan teman-temannya diculik, diinterogasi, dan disiksa hingga hilang tanpa jejak disajikansangat detail, sehingga kita sebagai para pembaca bisa turut merasakan luka dan trauma yang mereka alami.
Kekurangan Buku :
- Alurnya yang maju mundur membuat pembaca sedikit kesulitan untuk memahami latar dalam cerita, dan alurnya yang lambat pun membuat pembaca mudah merasa bosan.
- bahasanya sedikit sulit dipahami untuk kita yang seorang pelajar karena banyak menggunakan bahasa yang baku.
Kesimpulan :
Ternyata setelah membaca novel ini banyak sekali pesan moral yang dapat kita ambil. Biru laut, mengajarkan kita tentang perjuangan dan pahitnya pengkhianatan. Asmara jati, mengajarkan kita tentang kehilangan dan penyangkalan atas itu. Leila Chudori sebagai penulis berhasil menggambarkan apa yang terjadi, memancing emosional pembacanya, juga penambahan gemercik persahabatan,percintaan dan juga pengkhianatan membuat novel ini sempurna, dan selalu membeas bagi yang membacanya. secara keseluruhan,rating dari kami, 8 dari 10.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar